Kampanye Ning Ema DPR-RI Dari Fraksi PPP Di Ponpes Sabilul Muttaqin, Sisakan Persoalan

MOJOKERTO,kabar99news.com-Kampanye Ning Ema anggota DPR RI dari fraksi PPP dapil Mojokerto – Jombang – Nganjuk – Madiun di pondok pesantrenb (Ponpes) Sabilul Muttaqin, Minggu (15/4/2023) tersebut menyisakan persoalan.

Pasalnya, pada acara kampanye tertutup Ning Ema anggota DPR RI dari fraksi PPP dapil Mojokerto – Jombang – Nganjuk – Madiun tersebut, para undangan dihadiri oleh sejumlah kyai sepuh, dewan dosen, dewan guru dan seluruh jamaah, juga ada undangan untuk organisasi wartawan pemilik media independen online (MIO).

Sebelum acara dimulai, sempat terjadi argumen antara Suharto, SH dengan panitia penyelenggara kampanye Ning Ema anggota DPR RI dari fraksi PPP di ponpes Sabilul Muttaqin dikarenakan, Suharto selaku Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) MIO Jawa timur merasa dilecehkan oleh pihak panitia, pasalnya berdasarkan undangan yang ada, organisasi pemilik media MIO termasuk dalam undangan dengan jumlah peserta 10 orang.

Namun betapa terkejutnya, ketika Suharto yang notabene Ketua DPW MIO Jatim saat absen dan mengisi buku tamu tidak diakuinya dan dipandang sebelah mata, dikarenakan prilaku oknum berinisial (SW) dan (SM) yang mengaku pengurus MIO . Sehingga pihak pengurus dan panitia pondok pesantren Sabilul Muttaqin tidak menganggapnya Suharto sebagai Ketua DPW MIO Jatim dengan sikap diskriminasi ditujukan pada Suharto dan seluruh pengurus DPW MIO Jatim dibedakan dengan undangan yang hadir lainya.

Dimana para undangan yang lainnya setelah absen diberikan bingkisan yang ada.

Sebagaimana disampaikan Suharto pada media, bahwa pihaknya dengan kejadian tersebut selaku pengurus Ketua dan pengurus DPW MIO Jatim merasa dilecehkan, bukan masalah bingkisannya, namun harga diri, ucap Suharto

” Betapa tidak, kami hadir baik – baik dengan membawa identitas lengkap, dan pihak Ponpes sendiri mengetahui dan mengenal saya sebagai ketua DPW MIO Jatim, namun kenyataannya kami ditelantarkan. Padahal pondok pesantren itu adalah tempatnya menggembleng dan mendidik serta menjadikan siswa atau santri berbudi pekerti luhur dan mulia. Namun kenyataannya perlakuan di ponpes Sabilul Muttaqin ini kontradiktif dengan yang diajarkannya, tegas Suharto

Lebih lanjut, Suharto mengatakan, bahwa pihaknya telah berusaha berkoordinasi dengan pihak panitia agar miskomunikasi tersebut bisa dimusyawarahkan dengan pengasuh pondok pesantren Sabilul Muttaqin.

Namun pihak panitia mengatakan,” Tunggu dulu kami koordinasikan dengan pak Kyai nya. Namun hingga acara selesai tidak ada jawaban yang memastikan dan kejelasan.

Akhirnya, karena waktu sudah larut malam, dan pagar ponpes Sabilul Muttaqin sudah ditutup, terpaksa rombongan pengurus DPW MIO Jatim beranjak dari Ponpes Sabilul Muttaqin tersebut.

Suharto menambahkan, bahwa dirinya banyak menerima laporan dari pengurus MIO yang lain, bahwa Siswayuh dan Sumidi telah melanggar AD/ART serta menyalagunakan nama organisasi MIO untuk kepentingan pribadinya. Namun masih kami toleransi.

” Tapi betapa terkejutnya saya, ketika bertemu langsung dengan mereka, ternyata mereka tidak menganggap dan seakan tidak mengenal saya, kata Suharto

Oleh karena itu, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) menerbitkan SK PP MIO INDONESIA Nomor 076/KEP- A2/II- A/IV/2022 menyampaikan dengan tegas : saudara Siswahyu dan Sumidi di pecat dari keanggotaan MIO, tegas Suharto

Dilain pihak, Ning Ema anggota DPR RI dari fraksi PPP dapil Mojokerto – Jombang – Nganjuk – Madiun , saat dikonfirmasi pengurus DPW MIO Jatim dan pengurus DPD MIO Jombang dirumahnya Desa Tambakberas Jombang, Sabtu (6/5/2023) terkait hal tersebut, sedang tidak ada ditempat.

Sebagaimana disampaikan oleh asisten rumah tangganya yang bernama Venanda.
” Maaf ibu Ema tidak ada dirumah, sedang pergi ke Surabaya, nanti malam baru pulang, katanya,(HMS MIO)

Leave a Reply

Kontak Pengaduan?