Penolakan FUIB Terhadap Carnival Akbar Peringatan Hari Jadi Pasuruan Yang ke 1095
PASURUAN,Kabar99news.com,-Kegiatan carnival Akbar peringatan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan yang ke 1095 ternyata mendapatkan penolakan keras dari Forum Umat Islam Bersatu ( FUIB), karena menurut mereka pelaksanaan Carnival Akbar bertentangan dengan syari’at islam. Karena tidak mau ada polemik Pemerintah Kabupaten Pasuruan, melalui Bagesbangpol mengelar mediasi Kamis (19/09/2024.)
Bertempat di aula Bagesbangpol Gedung Lettu Imam Adi lantai 3.Dihadiri oleh Kepala Bagesbangpol, Drs, Eddy Supriyanto, MM, Forkopimcam Bangil, Kapolsek Bangil, FUIB, dan Panitia Carnival Akbar.
Ketua Barikade Gus Dur sekaligus Panitia Bangil Carnival Akbar, Muslimin mengatakan Bahwa Carnival ini merupakan kegiatan untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Pasuruan yang ke 1095,Kami ingin memperkenalkan budaya, dan tidak ada niat melecehkan syari’at islam, ini murni hiburan memperkenalkan budaya Nasional dengan berbagai ketentuan yang harus di patuhi peserta carnival yang akan di gelar pada hari minggu 22 September 2024.Dan kami sudah siap mematuhi prosedur dan tata tertib yang wajib diterapkan bagi para peserta Bangil Carnival Akbar.
Kami tidak melarang siapapun yang ikut berpartisipasi dalam memeriahkan Carnival Bangil Akbar , ini sebagai wujud Barikade Gus Dur kecintaan nya kepada Kabupaten Pasuruan dan mengangkat Bangil Bangkit kepada Masyarakat ujarnya.
Perwakilan dari FUIB mengatakan bahwa Carnival Akbar untuk lebih konsisten dan berharap mematuhi aturan aturan yang melekat bahwa Bangil sebagai kota santri, dan penampilan budaya budaya nya yang di pertontonkan di masyarakat luas lebih bernuansa mendidik pungkasnya.
Ditempat yang sama Camat Bangil Fathur Rohman menegaskan bahwa Carnival Bangil Akbar tanggal 22 September 2024 tetap diselenggarakan dan panitia harus mengikuti prosedur dan aturan aturan yang sudah disepakati bersama tegasnya.
Kepala Bagesbangpol Kabupaten Pasuruan Eddy Supriyanto berpesan, Semoga kegiatan Carnival Bangil Akbar benar benar bisa berjalan lancar dan aman kondusif dan tetap jaga kerukunan karena kita Berbhinneka Tunggal Ika, Berbeda beda tetap satu jua. Dan mediasi menghasilkan titik temu dan kesepakatan.(Adf)